Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Friday, June 22, 2012

Pekerjaan Tersulit : Membangun Jembatan Menuju Hatimu

Membaca judul di atas mungkin banyak yang terkecoh. Isinya apakah tentang pasangan/teman hidup? Tentu saja bukan. Pasangan/teman hidup bukanlah topik terhangat di sekelilingku saat ini.

Yuks kita mulai dengan pertanyaan: "Dua hal penting apakah yang ditekankan oleh Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya?"

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Matius 5:43-44


Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Matius 22:37-40

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Lukas 6:27-38

Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Lukas 10:25-28 

Mengasihi? Mudah ataukah sulit untuk dilakukan?

Jika seseorang melemparimu batu apakah yang akan kamu lakukan padanya? Melempari batu balik padanya? Dilempari batu itu sakit lho. Batu kecil saja sakit apalagi batu besar. Percayalah padaku rasanya sakit karena aku pernah dilempari batu. Benar-benar batu dalam arti sesungguhnya.

Beberapa waktu lalu aku pernah menyaksikan sebuah animasi seperti ini...

Ada seseorang, dia dilempari batu dari seberang. Batu yang dilemparkan bukan batu kecil melainkan batu-batu besar. Dia dilempari bukan hanya sebuah batu melainkan banyak batu. Jika kamu jadi orang itu, apakah yang akan kamu lakukan? Melemparkan kembali batu-batu tersebut pada pelempar atau...? Mari kita lihat respon orang yang dilempari batu tersebut... Oh ternyata dia menggunakan batu-batu yang dilemparkan kepadanya untuk membangun sebuah jembatan. Jembatan maaf menuju ke hati lawannya itu.

Aku tahu mengasihi itu sulit. Aku pun masih bergumul mengenai hal itu. Mungkin tidak banyak yang tahu namun aku termasuk orang yang menyimpan kepahitan dalam hati. Percayalah simpanan kepahitan yang banyak dalam hati itu pada akhirnya akan menjadi sampah busuk yang lama-kelamaan akan menggrogoti hati dan menghancurkan hidupmu. Kita yang merupakan seteru Tuhan, orang yang patut dimurkai, malah dikasihi dan Dia mau mati buat kita, apakah kita tidak bisa berbuat demikian kepada sesama? Ingat dosa-dosa kita jauh lebih besar dan menyakitkan Tuhan dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh orang lain kepada kita.

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! Roma 12:9-21  

Marilah kita belajar mengasihi dengan kasih Tuhan. 

Saturday, June 16, 2012

True Soulmate : Siapa Yang Akan Kamu Pilih?

Sudah dua hari ini adik berada di Jakarta. Selama di sini banyak hal yang kami percakapkan. Aku jadi menyadari bahwa secanggih apapun alat komunikasi yang ada tak satupun dapat menggantikan kehadiran seseorang secara langsung. Topik yang dibahas dalam percakapan salah satunya adalah mengenai dua orang teman kami yang belum lama ini menikah. Mempelai pria adalah teman adikku sementara yang wanita temanku. Dalam percakapan tersebut dibahas mengenai mempelai wanita yang berpindah kenyakinan mengikuti mempelai pria. Sungguh hal ini sangat mengecewakan kami. Selain itu juga dibahas mengenai pengakuan mempelai pria bahwa sesungguhnya soulmate dia adalah orang lain, bukan istrinya. Ironis bukan? Seseorang yang meninggalkan Tuhannya, ditinggalkan pula oleh orang yang telah membuatnya meninggalkan Tuhannya. Meninggalkan lalu ditinggalkan pula. Pada akhirnya dia tidak memiliki siapa-siapa.

Beberapa menit yang lalu aku menyaksikan sebuah cerita dalam bentuk flash yang judulnya Passion. Passion bercerita tentang seseorang yang mengungkap cintanya yang besar pada seorang wanita. Walaupun dia telah memohon dengan sangat namun si wanita tetap menolaknya. Tuhan Yesus sangat sedih mengapa si pria tidak mengungkapkan cinta kepada-Nya padahal Tuhan Yesus telah menyediakan hadiah yang begitu banyak buatnya.

Seperti dua kejadian di atas, kita seringkali memilih untuk mencintai hal-hal lain selain Tuhan. Kita memilih untuk mencintai diri kita sendiri dibandingkan Tuhan. Juga kita memilih untuk mencintai materi dibanding Tuhan. Padahal Tuhan sangat rindu supaya kita bisa mencintai-Nya. Juga supaya kita bisa merasakan dicintai oleh-Nya.

Aku tidak tahu dan juga tidak bisa mengukur seberapa besar cinta Tuhan Yesus tapi aku rasa pastilah cinta itu sangat besar sekali. Cinta yang tak terukur. Mengapa aku bisa berkata demikian? Karena sekalipun kita tidak mencintai-Nya, Dia tetap mencintai kita. Sekalipun kita sering mengecewakan-Nya namun Dia tetap mencintai dan tidak pernah sekalipun mengecewakan kita. Walaupun Dia kita tinggalkan akan tetapi Dia tidak pernah meninggalkan dan terus mencintai kita.

Godaan-godaan dunia aku tahu itu sangat besar dan daging kita itu lemah, namun aku pikir seharusnya kita bisa berpikir secara jernih jika diperhadapkan pada sebuah pilihan. Jikalau diminta untuk memilih, kamu akan memilih yang mana? Pikirkanlah

Monday, June 4, 2012

Kau Bertanya Padaku

Kau bertanya padaku
Pada siapakah kamu meminta saat kelaparan
Aku meminta pada Dia yang mempunyai roti dan air hidup
Aku tak akan pernah lagi mengalami kelaparan juga rasa haus

Kau bertanya padaku
Pada siapakah kamu berharap ketika menghadapi penderitaan
Aku berharap pada Dia yang menghapus airmataku
Menguatkan ketika aku lemah
Memikul penderitaanku
Aku pun dapat menjalani kehidupan dengan tegar

Kau bertanya padaku
Siapakah yang paling mencintaimu
Oh... Aku akan menjawab, "Dia"
Dia mencintaiku apa adanya
Dia yang tidak lagi mengingat-ingat pelanggaranku
Dia yang mati menanggung semua dosaku

Bertanya lagi kau padaku
Siapakah Dia itu?
Ow... kau ingin mengenal-Nya?
Kuberitahukan nama-Nya
Namanya Yesus
Nama termanis yang pernah disebut
Pribadi paling baik hati dan lemah lembut

Kau tertarik mengenal-Nya?
Oh... Dia memanggilmu
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Matius 11:28-30