Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Monday, October 31, 2011

Anak-Anak Pengamen Di Angkot Menuju Kampung Melayu

Hari Minggu kemarin aku naik angkot 06 dari Pasar Kramat Jati menuju ke Terminal Kampung Melayu. Setelah itu nyambung angkot M01 atau M01A ke daerah Senen lalu dilanjutkan dengan M12 menuju ke Golden Truly. Rencananya hari itu mau rapat Kamp Medis Nasional XVIII di Pintu Air. Saat itu aku duduk di depan, samping sopir angkot.

Di daerah Bidara Cina, naiklah dua orang pengamen. Sejujurnya kadang aku tidak suka dengan pengamen-pengamen tersebut karena sudah suaranya pas-pasan bahkan jelek dan nyanyi pun asal-asalan kadang suka ngotot/maksa untuk diberi imbalan. Kalau suaranya bagus atau niat nyanyi pasti aku kasih. Hari itu entah kenapa aku tiba-tiba berbaik hati untuk memberi walaupun suara mereka sangat amat jelek. Setelah tiba di Terminal Kampung Melayu, tiba-tiba amplop imbalan itu ditarik lalu mereka memaki-maki dengan kata-kata kotor dan tidak sepantasnya diucapkan. Terkejut mendengar kata-kata yang diucapkan secara spontan aku menoleh ke luar jendela untuk melihat siapa sih pengamen-pengamen itu. Alangkah terkejutnya aku melihat kalau pengamen-pengamen tersebut usianya masih cukup kecil sekitar 7-8 tahun. Gila... Anak-anak sekecil itu sudah bisa mengeluarkan kata-kata kotor seperti itu. Setelah kupandangi dengan seksama lagi, ternyata mereka anak yang sama yang kutemui beberapa waktu lalu di angkot. Waktu itu tindakan mereka lebih ekstrim lagi. Meludahi penumpang. Sudah diberi masih pula memaki. Buset da... 

Dalam perjalanan menuju ke Pintu Air, aku merenungkan kejadian tadi. Aku memperoleh beberapa pengajaran dari kejadian tadi... Seringkali...

Dalam hubunganku dengan Bapa di surga, orang-orang lain di sekelilingku, aku pun kerap kali melakukan hal yang sama. Aku seringkali mendukakan mereka dengan kata-kata atau perbuatan-perbuatan yang tidak seharusnya aku katakan atau lakukan. Seringkali aku berpikir...

AKULAH YANG TERUTAMA

AKULAH YANG HARUS DIPRIORITASKAN


AKULAH YANG PALING HEBAT


POKOKNYA


AKULAH YANG TER-...


AKULAH YANG PALING...


AKULAH PUSAT DUNIA...


Jika dipikir ulang lagi. Sungguh aku seperti pengamen-pengamen itu. Tidak tau diri banget. Tidak tau berterima kasih.

Allah sudah begitu baik sama aku. 
Papa mama sudah begitu baik sama aku... 
Adik-adik sudah begitu baik sama aku... 
Teman-teman sudah begitu baik sama aku... 
Orang lain yang tidak kukenal sudah bersikap baik sama aku... 
Namun aku tidak pernah bersyukur
Tidak pernah berterima kasih

Bukan
Bukan akulah yang terutama. 
Bukan untuk itulah aku diciptakan... 
Aku diciptakan untuk...


"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Matius 22:37-40

Harusnya seperti itulah kita hidup...

Thursday, October 27, 2011

Allah adalah Kasih dan Sumber Kasih


Huah... Sudah lama rasanya y tidak menulis blog lagi. Jika Oktober ini berlalu berarti hampir tiga bulan y... Sebenarnya banyak yang ingin diceritakan tapi tak bisa bercerita. Rentang waktu yang cukup lama. Kejadian-kejadian yang terjadi bisa mempengaruhi bahkan mengubah cara berpikir, pandangan hidup bahkan jalan hidup seseorang. Demikian juga aku. Aku banyak sekali berubah... Pray... Think... Then action...

Hari Minggu kemarin aku mengikuti ibadah di sebuah gereja d daerah Senen. Ada banyak hal yang disampaikan dan aku serap. Tentang mengasihi orang-orang yang terpinggirkan. Tentang bagaimana menjaga kekudusan. Yang paling berkesan saat itu adalah lagu pujiannya. Aku adalah orang yang seimbang dalam visual, auditori maupun kinestetik karena itu mendengarkan bisa sama pentingnya dengan kondisi-kondisi lainnya. Lagu bisa memberikan dampak yang besar terhadap pendengar. Karena itu media audio bisa memberikan dampak yang besar bagi kehidupan. 

Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Kamu dalam dunia, bukan dari dunia. Akulah yang memikul sengsaramu."

Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Musuhmu kasihilah dan berdoa baginya. Musuhmu kasihilah dan berdoa baginya: Aku yang mendamaikan sengketamu."

Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Gandum harus dipendam, baru banyak buahnya. Gandum harus dipendam, baru banyak buahnya: demikian kasihKu di dalammu."

Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Jangan hatimu gentar, jangan bimbang dan sendu. Jangan hatimu gentar, jangan bimbang dan sendu: Aku 'kan besertamu selamanya."

KJ 434. Allah Adalah Kasih

Allah adalah Kasih... Pujian tersebut sangat menyentuh hatiku. Jika mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini sulit percaya bahwa "Semua yang diciptakan Allah itu baik" dan aku hampir saja kehilangan imanku sendiri. 

Mungkin yang membaca blog ini bertanya-tanya. Mengapa kronologis ceritanya tidak nyambung? Tidak mengerti alurnya. Baiklah akan kujelaskan...

Blog ini dibuka dengan sebuah puisi (kalau bisa disebut demikian) "Why I always love blue?" kemudian diakhiri dengan Allah adalah kasih, mengapa demikian? 

Why I always love blue itu sebuah konsep kasih yang salah... Kasih yang egois... Not unconditional love. Melambangkan kasih kita. 

Kemudian dilanjutkan dengan penuturan penulis yakni aku sendiri tentang Allah adalah kasih...

Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Kamu dalam dunia, bukan dari dunia. Akulah yang memikul sengsaramu."

Kita diingatkan kembali bahwa Allah adalah Kasih dan Sumber Kasih. Kita harus membuka diri bagi Firman-Nya. Kita diberitahukan bahwa kita berasal bukan dari dalam dunia. Kita anak-anak Allah. Kita sudah ditebus oleh darah Kristus. Kerena itu dunia membenci kita. Hidup dalam Tuhan itu sulit. Namun kita harus yakin dan percaya Dialah yang memikul semua sengsara kita.
 
Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Musuhmu kasihilah dan berdoa baginya. Musuhmu kasihilah dan berdoa baginya: Aku yang mendamaikan sengketamu."

Seperti yang telah disampaikan pada awal, kita diyakinkan lagi Allah adalah Kasih dan Sumber Kasih. Kita harus membuka hati untuk Firman-Nya. "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Itulah hukum yang terutama dan utama." Allah mau supaya kita melakukan hal itu. Mengasihi dan berdoa untuk musuh kita. Sulit sekali melakukan kedua hal tersebut...
 
Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Gandum harus dipendam, baru banyak buahnya. Gandum harus dipendam, baru banyak buahnya: demikian kasihKu di dalammu."

Aku tidak tau filosofi tentang gandung, namun aku percaya jika ingin menghasilkan banyak buah harus tinggal dalam Kristus. Makin serupa dengannya.

Allah adalah Kasih dan Sumber kasih. Bukalah hatimu bagi FirmanNya.
FirmanNya: "Jangan hatimu gentar, jangan bimbang dan sendu. Jangan hatimu gentar, jangan bimbang dan sendu: Aku 'kan besertamu selamanya."

Sungguh indah janji penyertaan Tuhan. ”Aku besertamu selamanya”. Apa lagi yg perlu ditakutkan jika Allah beserta dengan kita? Aku mengalami perlindungan Tuhan terhadap musuh-musuhku. Bahkan hal yang bagi orang lain tidak mungkin, bagi Allah semuanya mungkin bisa terjadi.

Terima kasih Tuhan untuk kasih-Mu yang begitu besar. Ajar aku untuk bisa mengasihi-Mu juga mengasihi sesamaku manusia seperti diriku sendiri walaupun aku tahu rasanya itu sulit untuk dilakukan.