Seperti yang telah kuceritakan sebelumnya bahwa aku telah menyelesaikan ujian kompetensi. Sebulan setelah ujian barulah keluar pengumuman kelulusan. Di sela-sela waktu antara ujian sampai STR (surat tanda registrasi) keluar, aku tidak bisa bekerja karena hal itu tidak dibenarkan secara hukum. Waktu jeda tersebut rencananya akan dipakai untuk "Lazy Time" kalau misalnya tidak melakukan pencarian dana/rapat KMdN XVIII.
Hari ini merupakan "Lazy Time" hari keempat. "Lazy Time" itu diisi dengan makan, tidur, nonton dvd, atau baca komik. Nah hari ini aku diajak makan adikku di kawasan Jakarta Selatan. Setelah makan, aku ke sebuah toko buku ya kali aja bisa baca komik atau novel yang pembungkusnya terbuka (Aku suka baca novel atau komik gratisan di toko buka tapi pantang untuk membuka plastik buku tanpa membeli jadi ya para pemilik toko buku tidak usah takut. Kalau bukunya bagus dan aku suka pasti kubeli kok). Biasanya saat di toko buku aku paling suka ke bagian komik atau novel dan kadang-kadang ke bagian buku rohani atau sejarah). Ntah kenapa hari ini aku iseng-iseng saja keliling mengitari toko buku. Ketika sedang mengitari itu, aku tertarik dengan beberapa buah buku yang membahas mengenai kaum Yahudi. Aku tertarik membaca mengenai bangsa Yahudi itu bukan ada maksud-maksud tertentu apapun itu. Aku cuma ingin memuaskan keingintahuan mengenai bangsa terpilih itu karena sering sekali mendengar atau membaca caci maki terhadap mereka di media massa. Dari beberapa buku yang menarik perhatian, ada 2 buku yang aku baca walaupun cuma sekilas yakni Rahasia-rahasia otak Orang Yahudi, Cina, dan Jawa oleh Zahrotul Umamah el- Azizi, Agus Hariyanto serta Jerome Becomes A Genius : Mengungkap Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi ditulis Eran Katz. Memang aku mengakui bahwa orang Yahudi memang jenius, orang Cina ulet dan pekerja keras serta orang Jawa yang budayanya sangat khas. Setelah membaca buku tersebut aku malu pada diriku sendiri. Aku selama ini belum mengusahakan seluruh talenta yang diberikan padaku olehNya. Aku belum menghasilkan buah-buah Roh yang berkenan padaNya. Seandainya kelak aku bertemu denganNya dan Dia bertanya mengenai talentaku, apakah yang harus aku jawab? Aku mengakui bahwa selama ini masih malas. Masih belum sungguh-sungguh. Katanya mau memberikan yang terbaik tapi masih seperti ini. Masih belum berubah sama sekali. Tiba-tiba aku teringat pada ayat ini...
Hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. Amsal 6:6-11
Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu, belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja. Ada tiga binatang yang gagah langkahnya, bahkan, empat hal yang gagah jalannya, yakni: singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun. Ayam jantan yang angkuh, atau kambing jantan, dan seorang raja yang berjalan di depan rakyatnya. Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut! Sebab, kalau susu ditekan, mentega dihasilkan, dan kalau hidung ditekan, darah keluar, dan kalau kemarahan ditekan, pertengkaran timbul. Amsal 30:24-33
Tuhan... Aku ingin menjadi semakin serupa dengan Engkau. Aku ingin menyenangkan hatiMu. Aku ingin kelak saat kita bertemu, Engkau bisa berkata, "Well done My child". Untuk itulah aku perlu semakin banyak belajar.
Amin... Soli Deo Gloria