Sebenarnya tulisan ini adalah postingan dari blogku sebelumnya di friendster yang telah diedit sedemikian rupa sehingga menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti.
Sungguh mengejutkan bahwa aku bisa merajut. Mengapa aku katakan itu luar biasa? Karena sebelumnya setiap kali aku belajar keterampilan tangan pastilah hasilnya kacau. Ketertarikanku merajut dimulai saat melihat seorang adik kelas yang sedang merajut. Lalu aku bertanya padanya. ”Di mana kamu belajar merajut?”
Benang pertama yang kugunakan untuk merajut berwarna kuning. Aku menyukai warna itu. Menurutku benang kuning itu ukurannya besar dan teksturnya agak kasar (maafkan aku benar-benar masih pemula sehingga tidak tahu apa-apa sama sekali). Oiya, aku lupa mengatakan bahwa aku diajar merajut oleh penjaga toko tempatku membeli benang. Dia mengajariku membuat syal. Dengan penuh kegairahan, aku merajut hingga benangnya habis. Walaupun benangnya sudah habis namun panjang syal yang aku inginkan belum tercapai.
Suatu ketika, aku berjalan-jalan ke sebuah toko buku. Waktu itu entah mengapa aku menuju ke bagian kerajinan tangan. Di sana aku menemukan buku membahas mengenai bagaimana merajut yang menurutku cara menyajikannya sederhana (Aku bukan orang yang pandai mengikuti instruksi. Untuk melakukan sesuatu aku harus melihat langsung pembuatannya bukan dengan hanya mambaca lalu mengikuti petunjuk). Karena itulah aku langsung membeli buku tersebut.
Setelah membeli buku tersebut, aku menuju ke toko yang menjual benang rajut. Di sana benang yang aku inginkan tidak ada lagi. Pilihan warna di sana juga tinggal sedikit. Lama sekali aku bimbang. Bingung memutuskan harus membeli benang warna apa. Kuning cocoknya dengan warna apa ya? Setelah berpikir akhirnya aku memutuskan membeli benang warna biru. Aku selalu menyukai kombinasi biru-kuning.
Setibanya di kos, aku membandingkan kedua benang tersebut. Ternyata benang yang aku beli itu teksturnya tidak sama dengan benang yang kugunakan sebelumnya walaupun mempunyai merek yang sama. Benang biru itu teksturnya lebih halus dan ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan yang kuning.
Menurutku syal yang telah dibuat tadi jelek. Kerena itu aku memepaskan jalinan-jalinan benang. Aku berencana membuat ulang syal tersebut. Benang biru dan kuning itu aku kombinasikan sehingga walaupun tidak sama, salah satunya jelek, namun memberikan hasil yang bagus.
Melihat hal itu, membuatku berpikir. Hampir semua orang mencari pasangan yang sama persis seperti dirinya. Mempunyai hobi yang sama. Menyukai makanan yang sama. Memang komunikasi terbentuk karena terdapat suatu minat yang sama. Namun jika persis sama, bukankah itu sungguh membosankan? Tidak ada sesuatu baru yang dapat kita pelajari dari pasangan.
Seperti benang tadi, walaupun berbeda namun keduanya saling melengkapi. Tidak ada yang melihat benang kuning jelek atau benang biru bagus. Yang terlihat adalah sebuah syal yang indah.
No comments:
Post a Comment