Beberapa hari ini aku sering banget minum green tea. Hal itu bermula dari keisengan pada suatu suatu siang yang panas di kantin sebuah rumah sakit. Saat itu pengen saja merasakan bagaimana rasa green tea botol yang sering banget diminum oleh seorang teman. Ya jadinya pada hari itu aku minumlah green tea botol tersebut. Ntah kenapa rasa green tea tersebut sesuai dengan seleraku. Besoknya aku minum green tea lagi tapi kali ini green tea ditambah madu. Dan keesokan harinya, keesokan harinya lagi hingga sekarang setiap hati aku pasti minum green tea paling tidak sebotol sehari.
Berbicara mengenai addicted, aku teringat akan pasien-pasien di stase interna kemarin. Hampir sebagian besar dari mereka menderita Diabetes Melitus. Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia kronik dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein hasil dari kerusakan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Penyakit ini sangat jahat karena dapat menimbulkan komplikasi baik itu mikrovaskular maupun makrovaskular yang secara perlahan akan menimbulkan kematian tanpa disadari oleh panderitanya. Kenyataan itulah yang aku lihat selama menjalani stase interna. Banyak dari penderita diabetes itu harus mengkonsumsi obat untuk mengatur kadar gula darah mereka karena ketika mereka didiagnosa diabetes, kondisi mereka sudah memburuk.
Lalu apa hubungan antara kecanduan minum green tea, diabetes, dan judul postingan ini?
Hari ini bersama dengan teman-teman, aku melakukan pelayanan kesehatan di Teluk Naga. Di mobil sewaktu berada dalam perjalanan, kami mendengarkan lagu dari ponselku. Aku memperdengarkan lagu yang berjudul Too Much Love Will Kill You karena menurutku lagu tersebut cukup unik. "Terlalu banyak cinta akan membunuhmu"
Green tea membuatku kecanduan, makanan/minuman manis membuat pasien-pasien ketagihan. Ketika aku berpikir soal kecanduan, aku teringat akan dosa. Ya dosa itu nikmat. Dosa itu menyukakan hati. Dosa itu membuat kita kecanduan. Dosa mengikat kita. Dia terus-menerus menggoda kita. Setidaknya itulah yang aku alami saat ini. Aku sms seorang teman begini. "Keledai saja tidak akan jatuh dalam lubang yang sama. Namun aku jatuh dalam dosa yang sama berkali-kali. Ya ternyata aku lebih bodoh dari keledai."
Setiap hal yang berlebihan itu tidak baik. Cinta yang berlebihan bisa membunuhmu perlahan-lahan dengan kecemburuan yang tidak rasional. Berpikir tentang suatu hal yang sebenarnya tidak terjadi. Selain itu dosa yang berlebihan alias mengulang-ulangi dosa terus-menerus tidak baik. Kristus telah mati bagi aku. Bagi kita semua. Aku merasa menyia-nyiakan keselamatan itu dengan jatuh ke dalam dosa terus-menerus. Lagi belajar dan berjuang untuk keluar dari dosa-dosa yang belum diselesaikan. Berharap setiap orang yang membaca tulisan ini boleh kembali merenungkan betapa besar kasih Allah buat kita sehingga Kristus mau mati buat kita ketika kita masih berdosa.
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:6-8
Tuhan Yesus memberkati...
No comments:
Post a Comment