Kejadian ini sudah terjadi lebih dari setahun yang lalu dan mungkin pernah kuceritakan pada beberapa orang. Aku menuliskan kembali kisah ini karena prihatin terhadap cerita seseorang mengenai sahabatnya. Perlu kututurkan di awal bahwa notes ini tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun. Tidak pula bermaksud menggurui karena aku pun bukan orang yang sempurna. Notes ini hanya sebagai bahan renungan. Aku berdoa agar apapun yang aku tulis dapat bermanfaat bagi orang lain karena aku suka sekali menulis.
"... jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" Kidung Agung 3:5
Pada suatu sore saat berjalan-jalan di mall, aku melihat sebuah gaun terpajang di etalase sebuah toko. Gaun itu berwarna putih dan sangat indah. Karena tertarik dengan gaun tersebut, aku masuk ke dalam toko. Bermaksud untuk mencobanya. Apabila cocok, aku akan membelinya. Ketika mencobanya, ternyata gaun itu pas dan tampak cantik saat kupakai. Harganya 300 ribu lebih. Tiga ratus ribu lebih, mungkin bagi sebagian orang jumlah itu bukanlah jumlah yang besar, namun bagiku tiga ratus ribu bisa dipakai untuk membayar kos selama sebulan dan makan beberapa hari. Akhirnya aku tidak jadi membeli gaun tersebut. "Jika memang gaun itu ditakdirkan menjadi milikku, bagaimana pun caranya gaun itu pasti kumiliki." Setiap kali lewat di depan toko tersebut aku bertanya-tanya. "Apakah gaun itu sudah terjual? Siapakah yang telah membelinya?"
Saat gaun itu sudah terlupakan...
Sebulan lagi saudara sepupuku akan menikah. Mama dan adik perempuanku minta dibelikan tas dan gaun untuk dipakai pada pernikahan saudara sepupuku itu. Karena itulah kuluangkan waktu ke Mangga Dua untuk mencarikan mereka gaun dan tas. Setelah agak lama mencari, sampailah aku di sebuah toko. Toko itu terletak di lantai paling atas dan di tempat yang agak terpencil. Toko itu mungkin akan terlewati begitu saja jika tidak diperhatikan dengan seksama.
Aku melihat-lihat gaun-gaun yang terpajang di toko tersebut. Dua sampai tiga gaun diturunkan untuk diperlihatkan padaku sebelum aku melihat gaun itu. Gaun itu mirip dengan gaun yang dulu kuinginkan. Gaun yang kuinginkan dulu itu halter neck dan berwarna putih sedangkan gaun ini setali berwarna merah. Persamaan antara kedua gaun ini adalah rok dan pita di pinggangnya (Maaf aku tidak begitu pandai menggambarkan sebuah gaun). Yang membedakannya lagi adalah gaun merah ini setengah harga lebih murah dari gaun putih tersebut. Akhirnya selain membelikan adikku gaun, aku juga membelikan diriku gaun.
Kisah kedua
Aku pernah mendapat sebuah sms dari seorang teman mengenai bis. Cinta itu ibarat menantikan bis. Ketika bis pertama berhenti di depanmu, namun kamu tidak naik karena bis tersebut panas. Lalu bis kedua datang, namun kamu juga tidak naik karena terlalu sesak. Bis ketiga yang lewat pun kamu tidak naik karena bis tersebut kotor. Saat kamu kehabisan waktu, tidak ada bis lagi yang lewat.
Sms tersebut kubalas begini. "Kalau tidak ada lagi bis yang lewat, aku akan telpon teman untuk dijemput atau aku akan jalan kaki."
Aku tahu teman yang mengirimkan sms tersebut bermaksud baik. Dia tidak ingin aku terlalu pemilih hingga akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Namun benarkah semudah itu memilih pasangan hidup? Asal comot saja tanpa doa dan pertimbangan yang matang.
Kisah gaun yang tak terbeli itu mengajarkanku tentang kesabaran. Kita seringkali tidak sabar dalam menantikan pasangan hidup dari Tuhan. Kita asal memilih orang yang menyukai kita karena kita takut kehabisan waktu, kita iri dengan teman-teman yang telah punya pacar/menikah. Ketika aku sabar, akhirnya aku memiliki gaun yang kuinginkan.
Mari kita belajar tentang kesabaran... Kesabaran akan pemenuhan janji Allah dalam hidup kita...Sambil menantikan pemenuhan janji, jadikanlah dirimu layak bagi Allah karena sebenarnya cinta pertamamu harusnya kamu berikan pada Allah.
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." Pengkhotbah 3:1
Ini ku-copy paste dari notes adikku, Jeng Seriana
My Prayer
Lord, I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves You more than everything
A man that will put me in the second place of his heart
A man that lives not for himself but for You
The most important is I want a heart that really loves and thirsty of You
and has a desire to be like Jesus
And he must know for whom and for what he lives
so his life isn’t useless
Someone that has a wise heart, not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only adores me but can warn me when I’m wrong
A man that loves me not because my beauty but my heart
A man that can be my best friend in everytime and situation
A man that can make me feel like a woman when I’m beside him
But I ask for imperfect man
so I can make him perfect in Your eyes
A man that needs my support for his strength
A man that needs my prayers for his life
A man that needs my smile to cover his sadness
A man that needs my love so he feels being loved
A man that need me to make his life beautiful
And I also ask make me to be a woman
that can make him proud
Give me a heart that really loves You
so I can love him with Your love
And not love him only with my love
Give me Your gentle spirit
so my beauty not come from my outside but come from You
Give me Your hands, that I am always able to pray for him
Give me Your eyes
so I could see many good thing in him and not the bad one
Give me your mouth
That filled with Your words of wisdom and encouragement
so I can support him everyday
Give me Your lips
And I will smile at him every morning
And I want that finally we meet
Both of us can say How great Thou art
That You give me some one that can make my life perfect
I know that You want us to meet at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen
No comments:
Post a Comment