Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Monday, January 14, 2013

Pantaskah Debu Marah Pada Tuan Yang Memberinya Nafas Kehidupan?

Seorang teman pernah bertanya padaku, "Apakah kamu marah pada Tuhan karena kesulitan yang kamu alami sekarang ini?"

Pantaskah sebuah kursi marah pada tukang kayu yang membuatnya?
Pantaskah sebuah tanah liat marah pada pengrajin yang membakarnya?
Pantaskah sebuah debu yang tidak berarti marah pada tuan yang memberinya nafas kehidupan?

Kursi tidak berhak marah pada tukang kayu yang membuatnya. Kayu yang tadinya tidak berguna di hutan telah ditebang dan dijadikan sebuah kursi yang berguna.

Tanah liat tidak berhak marah pada pengrajin yang membakarnya. Tanah liat yang tak berarti apa-apa telah dibakar untuk menjadikannya kuat, terukir indah dan berguna.

Debu yang tak berarti tidak pantas marah pada tuan yang memberinya nafas kehidupan. Debu yang tak berguna tertiup angin terbang entah ke mana, diinjak-injak tak berharga.

Manusia yang terbuat dari debu tanah yang hina, tak berguna, pantaskah marah pada Tuhan yang memberinya hidup, menjadikannya berharga lebih dari emas dan perak, dikasihi luar biasa?

Lalu aku menjawab, "Pantaskah aku marah? Kupikir tidak."

Bagaimana denganmu?

No comments:

Post a Comment