Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Monday, November 1, 2010

Love Lead Me Back

Beberapa hari yang lalu, salah satu teman men-tag sebuah foto di facebook. Foto tersebut foto kenangan sewaktu kelas 2 SMA, saat ulang tahun wali kelas kami yang ketiga puluh lima. Entah mengapa foto itu membuatku menjadi melankolis. Membuatku kembali ke masa lalu yang kubenci sekaligus kurindukan. Ada saat-saat manis, namun tidak sedikit pula saat-saat pahit. Aku ingat semuanya itu seakan-akan peristiwa itu baru saja terjadi kemarin bukan tujuh tahun yang lalu. Kepingan-kepingan kenangan itu menyatu kembali membentuk suatu cerita.

Ruangan kelasku berada di bangunan baru yang terletak di sebelah kanan pintu gerbang sekolah. Bangunan baru tersebut terdiri atas dua lantai dengan empat ruangan kelas dan kelasku sendiri yakni kelas 2.1 berada di lantai atas bersebelahan dengan kelas 2.2. Karena sekolahku adalah sekolah negeri, maka tidak heran jika murid warga keturunan Chinese di kelas 2.1 hanya ada dua orang termasuk aku.

Dulu... Kelasku sangat kompak. Kami sering melakukan hal-hal gila. Membuang tas keluar melalui tembok pagar belakang sekolah lalu diam-diam kabur saat tidak dilihat penjaga sekolah. Kami sering kumpul-kumpul buat masak dan makan bersama.

Aku ingat pada teman karib sekaligus teman sebangku. Kami sangat kompak dalam menyontek. Karena badanku cukup besar, aku menghalangi penglihatan guru sementara dia membuka buku.

Bercerita tentang masa-masa sekolah, aku tidak akan lupa pada seseorang yang begitu berkesan. Berkesan karena dia adalah tetanggaku dan telah menyukaiku sejak masih sekolah dasar. Dia sangat sering menggangguku dengan kiriman salam melalui teman-temannya juga dengan lagu-lagu dan tarian-tarian India. Dia sangat suka bertingkah seakan-akan dia adalah tokoh utama pria dan aku tokoh utama wanita dalam film India. Sejujurnya aku sangat terkesan padanya. Sampai saat ini belum pernah ada yang menyukaiku segila dan selama dia. Sejak masih kelas satu sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Baru saja kemarin aku meng-confirm salah satu orang yang pernah kusukai. Aku tertawa sewaktu salah seorang teman lama mengatakan dia adalah pacarku sewaktu SMA. Hal itu tidaklah benar walaupun kami pernah cukup dekat. Dia sangat pintar Fisika serta Matematika dan aku sering menyalin tugas-tugasnya. Aku tertawa karena dia melamarku kemarin dan aku harus menerima lamarannya itu. Sewaktu aku menanyakan mengapa aku harus menerima lamarannya, dia menjawab karena dulu dia sering memberi contekan padaku. Orang yang sungguh aneh. Apa hubungannya menerima lamaran dengan contekan? Yang aku tahu, dia banyak berubah. Sudah tidak seperti orang kusukai dulu. Mungkin boleh dikatakan, aku tidak menyukai perubahan yang terjadi padanya.

Saling memberi komentar foto di facebook. Saling melempar olokan. Mungkin hal itu akan menjadikan seseorang menjadi dekat. Dia berubah. Menjadi lebih baik dan responsif padaku tidak seperti dulu. Dulu aku memang menyukainya. Menyukainya dengan perasaan remaja. Tapi tidak demikian sekarang. Perasaan itu kutinggalkan bersama berlalunya masa SMA. Tidak akan ada kisah masa lalu yang terulang.

Masa SMA tidak bisa lepas darinya. Dia kembali seperti hantu yang menakutkan. Kembali melakukan pendekatan-pendekatan padaku. Yang bisa kulakukan hanyalah bersikap sopan dan bersahabat. Hanya itu. Tidak lebih. Seharusnya aku benci padanya tapi tidak kulakukan. Walaupun pernah menyakiti hatiku, tapi aku tidak pernah menyimpan kebencian padanya dan tidak pula menyimpan cinta padanya.

Banyak hal yang bisa kuceritakan. Tentang betapa jahatnya aku pada adik-adikku dan kedua orangtuaku. Betapa aku sering memberontak melawan papa mama. Menyakiti hati mereka. Betapa aku tidak akur dengan adik-adikku.

Bisa kuceritakan kegagalan-kegagalan maupun hinaan-hinaan yang kuterima. Bisa kukatakan bahwa kehidupan membentuk aku dengan keras. Mengajari betapa salahnya aku. Betapa hina dan berdosanya aku. Betapa aku sangat jahat dan hatiku menyimpan kebusukan. Bisa pula kukatakan bahwa Allah begitu baik. Amat sangat baik padaku. Dia sangat mengasihiku sekalipun aku jahat. Amat sangat jahat.

Aku ingin sekali mengatakan bahwa aku tidak pernah berubah, tetapi hal itu tidaklah benar. Tuhan menggunakan waktu, lingkungan, pengalaman membentuk pribadi setiap orang, salah satunya diriku. Aku berubah.

Ingin sekali kukatakan bahwa aku benci hidupku. Benci masa laluku. Menyesali semua hal yang terjadi di waktu lampau. Jika aku mengatakan hal itu berarti aku berbohong. Aku mencintai hidupku. Tidak pernah menyesal dengan apa yang telah terjadi. Ingin pula kukatakan bahwa aku menderita. Aku tidak mempunyai banyak teman. Itu pun tidak benar. Mungkin memang sudah bawaan dari lahir, aku mudah berteman dengan orang lain sehingga teman-temanku cukup banyak dan mereka dapat menerimaku sekalipun aku berbeda. Mereka pribumi sementara aku warga keturunan Chinese.

Ingin pula kukatakan bahwa mereka dulu jahat padaku. Mereka tidak pernah menganggapku teman. Tapi itu tidaklah benar. Kenyataannya mereka baik padaku. Akulah yang membangun tembok dengan orang-orang. Aku tinggal di dalam lingkaran yang kubuat. Tidak pernah kuizinkan dan kurasa pantas untuk orang-orang masuk dalam hatiku dan tinggal di dalamnya. Ya... Aku orang yang egois, keras kepala dan keras hati. Aku hanya mencintai diriku sendiri. Seperti itulah aku sampai aku bertemu dengan Kristus. Tidak ada orang yang bertemu pada-Nya dan tidak berubah. Dia membuka lingkaran dan meruntuhkan tembok yang kubuat. Setiap kali aku lari dan mulai membangun tembok Yeriko-ku, Dia selalu menuntunku kembali ke rumah. Love lead me back...

Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Roma 5:6-8

No comments:

Post a Comment