Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Saturday, November 6, 2010

Pathway of Pain

If my days were untroubled and my heart always light,
would I seek that fair land where there is no light?

If I never grew weary with the weight of my load,
would I search for God’s peace at the end of the road?

If I never knew sickness and never felt pain,
would I search for a hand to help and sustain?

If I walked without sorrow and lived without loss,
would my soul seek solace at the foot of the cross?

If all I desired was mine day by day,
would I kneel before God and earnestly pray?

If God sent no winter fo freeze me with fear,
would I yearn for the warmth of spring every year?

I ask myself these and the answer is plain;
if my life were pleasure and I never knew pain,

I’d seek God less often and need Him much less,
for God is sought more often in times of distress

And no one knows and sees Him as plain as those
who have met Him on the Pathway of Pain

Author Unknown

Aku pernah membaca sebuah tulisan tentang seorang atheis yang bertanya jika memang ada Tuhan, mengapa ada penderitaan? Jika memang ada Tuhan mengapa ada kejahatan? Di manakah Tuhan?

Seringkali kita pun bertanya hal yang sama. Di manakah Tuhan? Kita berdoa namun tidak ada jawaban yang diterima. Apakah Tuhan benar-benar ada? Jika memang ada, mengapa Dia tidak menjawab doa kita? Apakah Tuhan itu tuli? Dia tidak bisa mendengar? Apakah Dia juga buta sehingga tidak bisa melihat penderitaan kita?

Tidak ada seorang pun yang bertemu dengan Tuhan namun hidupnya tidak berubah. Mari kita lihat Paulus. Dia yang dulunya pemburu jemaat menjadi rasul yang luar biasa bagi Kristus bahkan dia rela disiksa dan mati bagi Kristus. Kita bisa membaca pernyataannya yang sangat terkenal Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Filipi 1:21. Siapa lagi contoh lain? Penderitaan jangan lupakan Ayub yang dalam penderitaan masih bisa memuji Allah. "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"Ayub 1:21 dan walaupun sudah sangat menderita dan diminta oleh istrinya untuk mengutuki Allah malahan bisa berkata, "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"Ayub 2:10.

Aku masih ingat dengan jelas kata-kata adikku saat aku mulai mengeluhkan mengenai hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Seharusnya kamu senang karena menderita. Itu berarti Tuhan mengizinkan kamu merasakan apa yang Dia rasakan.

Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Ibrani 11:13

Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan. Ibrani 11:35-40

Mungkin saat ini kita masih hidup dalam penderitaan dan kita belum melihat pemenuhan janji Allah, akan tetapi percayalah bahwa Yesus pergi untuk menyediakan suatu tempat buat kita.
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Yohanes 14:1-4

No comments:

Post a Comment