Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Tuesday, May 31, 2011

Green Tea Again... Bitter...

Lapar banget. Perut minta segera diisi. Hal itulah yang membuatku melangkahkan kaki kembali ke mall setelah mengambil tas yang aku titipkan di locker perpustakaan beberapa waktu yang lalu. Aku bingung mau makan apa? Lapar tapi tidak tahu yang diinginkan? Akhirnya aku memutuskan untuk memasuki sebuah restoran. Menu pun ditawarkan. Setelah melihat-lihat menu yang ada, aku pun memesan nasi fu yung hai dan green tea. Menu itu dipilih karena sudah lama sekali aku tidak mencicipinya. Karena haus, segera setelah green tea disajikan, aku langsung meminumnya. Awalnya kupikir green tea itu rasanya manis namun aku salah. Green tea itu amat sangat pahit...
PAHIT... Mungkin rasa itu yang paling tepat menggambarkan kehidupanku belakangan ini. Aku teringat mengenai kalimat yang tertulis pada status facebook seorang teman beberapa waktu lalu serta percakapan singkat bersama seorang saudara sepupu kemarin malam. Running out of time but still not get what I want... Aku merasa mengalami hal yang sama seperti Asaf dalam Mazmur 73
1 Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.
2 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
3 Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
5 mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.
6 Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.
7 Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
8 Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.
9 Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.
10 Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.
11 Dan mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?"
12 Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!
13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
14 Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
15 Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.
16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,
17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.
18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.
19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.
21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
            Banyak yang mengatakan hidup itu mempunyai banyak rasa. Namun kupikir tidaklah seperti itu. Rasa hidup itu hanya satu yakni rasa manis. Apakah manis terasa saat hidup demikian menderitanya? Apakah kesulitan-kesulitan hidup bisa dirasakan manis? Kehidupan terasa manis? Ga salah? Untuk semua pertanyaan itu kujawab "YA". Hidup terasa manis tergantung dari sudut mana kau memandangnya. Hidup terasa manis tergantung dari bagaimana kau meresponi rasanya. Hidup terasa manis jika kau tujuan dari hidupmu dan tahu kau sedang berjalan bersama siapa?
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan. Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya. (Mazmur 73:23-28)
Ya... Aku ingin menangis sekaligus tertawa

No comments:

Post a Comment