Thanks God for my little sister's care and love... Beberapa hari yang lalu, aku dikirimkan oleh adikku sebuah web blogspot. Waktu itu aku lagi mengerjakan tugas penyuluhan mengenasi vaksinasi MMR. Bosen... Suntuk banget saat itu. Untuk mengatasi kesuntukan, akhirnya aku ketiklah web blogspot tersebut di engine search. Ups... I read a wonderful love story. Hihihi... God works in a mysterious way. Two different cultures. Two different characters. That differents become one in God's plan. That's amazing...
Then i look in me. Hohoho...
After 2 years passed away, I still in love with someone who never love me back and it feel hurt. I always think could deal with that pain but ternyata aku salah. Aku tidak cukup kuat untuk deal dengan rasa sakit dan penantian itu. Setelah bergumul lama, aku memutuskan untuk move on. He is not the one for me. Jika Tuhan bisa menyatukan dua pribadi yang berbeda dengan dua latar belakang budaya yang berbeda, Dia pasti menyediakan seseorang yang mencintai-Nya dan mencintaiku juga.
Aku pernah mendengar sebuah kotbah mengenai LSD. Hubungan itu mirip jabat tangan Romawi. Jika salah satu melepaskan tangannya, masih ada satu tangan yang lain memegang. Bagaimana jika kedua-duanya melepaskan tangan? Oh... Ternyata hubungan itu memerlukan satu tangan lagi untuk memegang. Ya satu tangan itu tangan Tuhan Yesus. Tangan yang akan terus memegang meskipun kedua pemilik tangan sudah tidak sanggup untuk saling mempertahankan.
Belakangan ini aku seringkali mendengar pertanyaan. " Pacarmu sekarang siapa?" atau "Kapan menikah?" Sejujurnya aku cukup terganggu dengan semua pertanyaan tersebut walaupun aku berusaha tetap menjawab dengan sopan dan tidak tersinggung. Melihat usiaku sekarang. 25 tahun. Sudah seperempat abad bo... Teman-temanku sudah banyak yang menikah bahkan sudah ada yang memiliki 2-3 orang anak sementara aku masih melajang hingga saat ini. Jika sebelum-sebelumnya aku tidak siap menikah, tahun ini aku bertekad untuk lebih dewasa dalam menyikapi banyak hal termasuk masalah menikah. Aku memutuskan harus menyiapkan diri untuk menikah dan membentuk sebuah keluarga yang cinta dan memuliakan Tuhan tentunya. Hahaha... Aku pun telah menyiapkan diri untuk menjadi God's Beautiful Bride jika akhirnya Tuhan memintaku untuk menyediakan waktu penuh untuk melayani-Nya. Siap atau tidak siap... Harus siap...
Terus terang sampai saat ini aku masih belum bisa melihat dan memahami lebih jelas mengenai panggilan hidup yang Tuhan ingin aku lakukan. Aku masih banyak kekurangan. Aku masih egois. Walaupun begitu aku harus menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam memutuskan dan menyikapi apapun.
Kutinggalkan semuanya di belakang dan bersiap-siap lari menuju panggilan yang sesungguhnya. Oh... Suaranya sangat lembut dan samar-samar. Tidak terdengar dengan jelas. Tapi y aku merasakan ada tangan yang memegang tanganku dan bersiap lari bersamaku...
Ini aku Tuhan... Ini hidupku... Ini hatiku... Aku percayakan semuanya pada-Mu. Jadilah padaku semua menurut kehendak-Mu...
This is time to move on... Hmm... I'm still waiting Your beautiful time...
Then i look in me. Hohoho...
After 2 years passed away, I still in love with someone who never love me back and it feel hurt. I always think could deal with that pain but ternyata aku salah. Aku tidak cukup kuat untuk deal dengan rasa sakit dan penantian itu. Setelah bergumul lama, aku memutuskan untuk move on. He is not the one for me. Jika Tuhan bisa menyatukan dua pribadi yang berbeda dengan dua latar belakang budaya yang berbeda, Dia pasti menyediakan seseorang yang mencintai-Nya dan mencintaiku juga.
Aku pernah mendengar sebuah kotbah mengenai LSD. Hubungan itu mirip jabat tangan Romawi. Jika salah satu melepaskan tangannya, masih ada satu tangan yang lain memegang. Bagaimana jika kedua-duanya melepaskan tangan? Oh... Ternyata hubungan itu memerlukan satu tangan lagi untuk memegang. Ya satu tangan itu tangan Tuhan Yesus. Tangan yang akan terus memegang meskipun kedua pemilik tangan sudah tidak sanggup untuk saling mempertahankan.
Belakangan ini aku seringkali mendengar pertanyaan. " Pacarmu sekarang siapa?" atau "Kapan menikah?" Sejujurnya aku cukup terganggu dengan semua pertanyaan tersebut walaupun aku berusaha tetap menjawab dengan sopan dan tidak tersinggung. Melihat usiaku sekarang. 25 tahun. Sudah seperempat abad bo... Teman-temanku sudah banyak yang menikah bahkan sudah ada yang memiliki 2-3 orang anak sementara aku masih melajang hingga saat ini. Jika sebelum-sebelumnya aku tidak siap menikah, tahun ini aku bertekad untuk lebih dewasa dalam menyikapi banyak hal termasuk masalah menikah. Aku memutuskan harus menyiapkan diri untuk menikah dan membentuk sebuah keluarga yang cinta dan memuliakan Tuhan tentunya. Hahaha... Aku pun telah menyiapkan diri untuk menjadi God's Beautiful Bride jika akhirnya Tuhan memintaku untuk menyediakan waktu penuh untuk melayani-Nya. Siap atau tidak siap... Harus siap...
Terus terang sampai saat ini aku masih belum bisa melihat dan memahami lebih jelas mengenai panggilan hidup yang Tuhan ingin aku lakukan. Aku masih banyak kekurangan. Aku masih egois. Walaupun begitu aku harus menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam memutuskan dan menyikapi apapun.
Kutinggalkan semuanya di belakang dan bersiap-siap lari menuju panggilan yang sesungguhnya. Oh... Suaranya sangat lembut dan samar-samar. Tidak terdengar dengan jelas. Tapi y aku merasakan ada tangan yang memegang tanganku dan bersiap lari bersamaku...
Ini aku Tuhan... Ini hidupku... Ini hatiku... Aku percayakan semuanya pada-Mu. Jadilah padaku semua menurut kehendak-Mu...
This is time to move on... Hmm... I'm still waiting Your beautiful time...