Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Monday, November 14, 2011

The Most Valuable Gift... Life

Sudah lama tidak blogging lagi. Hahaha... Banyak hal yang terjadi. Banyak hal yang mau diceritakan. Senang sekali rasanya telah selesai ujian. Thanks God... Apapun hasilnya aku tetap bersyukur.

Beberapa waktu lalu, sehabis ujian aku ingin sekali merayakannya dengan "adrenalin rush" alias dengan lari sepuas-puas dan selama yang aku bisa di treadmill. Jadinya aku ke gym hari itu setelah membeli buku pesanan teman. Saat itu kupikir telah membawa baju, celana, sepatu, air minum, kartu membership, gembok tapi ternyata tidak. Sewaktu telah di gym barulah aku menyadari bahwa telah lupa membawa sepatu. MAU LARI TAPI LUPA BAWA SEPATU. Hahaha... Bagaimana bisa? Akhirnya kuputuskanlah untuk sauna dan mandi saja.

Saat sauna, aku membawa majalah yang kupinjam dari cafe gym tersebut. Isi majalah itu mengenai "CANTIK". Sekilas tentang isi majalah tersebut... Ada seorang cewek sebut saja Nina, dia tinggi, langsing, cantik, kulit putih, rambut panjang lurus, pintar, dll. Pokoknya tipe yang kalau diikut sertakan dalam kontes-kontes kecantikan pasti menanglah. Namun sayangnya Nina ini tidak percaya diri dengan potensi yang dimilikinya. Cantik, Baik, Berasal dari keluarga dengan bibit bebet bobot yang oke punya, Pintar, dll. Dia selalu merasa hidupnya suram, kurang merasa berharga, tidak cantik. Dalam majalah tersebut dikatakan cantik itu identik dengan rasa percaya diri dan biasanya orang-orang yang demikian hidupnya lebih bermakna alias lebih baik.

Lalu teringatlah aku akan diriku dan hidupku...

Kadang aku masih seperti Nina yang kurang bisa bersyukur akan smua hal yang ada dalam hidupku. Keluarga, pendidikan, teman-teman, dll. Aku masih sering sekali membanding-bandingkan diri dengan keadaan orang lain. Masih seringkali berambisi untuk meraih hal-hal yang lebih tinggi. Sebenarnya tidak masalah berambisi namun perlu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Tidak masalah berambisi, yang salah itu ambisi menjadi obsesi. Yang salah itu ambisi tanpa melibatkan Tuhan. Yang salah itu ambisi bertentangan dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai ambisi itu ternyata "sampah" bagi Tuhan.

Jika kita berpikir tentang bersyukur, pastilah selalu identik dengan keberhasilan, tentang apa yang paling berharga. Berbicara mengenai sesuatu yang berharga pernahkah kita berpikir bahwa yang paling berharga itu sebenarnya adalah hidup baru yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Dia telah mati gantikan kita di kayu salib. Hadiah terbesar dalam hidup yang sangat amat perlu kita syukuri adalah hidup baru dalam anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus saat mati di kayu salib sekali untuk selamanya.





No comments:

Post a Comment