Welcome...

Selamat datang di blog saya. Senang sekali ada yang mau berkunjung. Mencoba menjadi penulis yang baik. Menuliskan topik yang terjadi di sehari-hari berdasarkan pengalaman pribadi, lumayan panjang (walaupun capek mikir dan ngetik wakakaka...), inspiratif, informatif, dan tidak membosankan pembaca (karena saya males baca sebenarnya)... Semoga blog ini bermanfaat buat semua yang mampir. Terima kasih... :)

Friday, May 18, 2012

Isu Medis yang Tampak Sederhana

Dunia medis merupakan dunia yang seru untuk diperbincangkan. Banyak sekali hal-hal yang bisa diangkat menjadi tema diskusi. Mengapa? Karena dunia ini banyak hal yang sulit dibedakan antara hitam dan putih. Saya teringat saat mengikuti mata kuliah etika kedokteran. Pada kuliah tersebut dosen yang juga seorang dokter mengatakan bahwa di dunia kedokteran ini banyak daerah abu-abu. Setiap tindakan yang diambil semuanya dibenarkan apabila dokter mempunyai alasan kuat untuk melakukannya dan sudah melindungi diri secara hukum.

Berbicara mengenai etika, hukum, dan lain sebagainya ketika masih dalam bangku kuliah yang masih nyaman, pemikiran-pemikiran kita masihlah masih idealis. Namun bagaimana ketika diperhadapkan pada suatu kondisi nyata di lapangan, apakah pemikiran kita masih sama?

Beberapa waktu belakangan ini aku banyak sekali terlibat dalam suatu perbincangan menarik termasuk cerita tentang seorang teman aktivis persekutuan kristen kampus yang telah berpraktik walaupun belum memiliki STR (Surat Tanda Registrasi). Pernah juga aku ditawari untuk jaga klinik oleh seorang teman yang mengaku seorang kristen padahal dia baru saja selesai koas dan belum memiliki STR. Dia sangat bangga dengan penghasilannya yang lebih dari lumayan. Juga aku pernah membaca status facebook seorang teman yang lagi-lagi mengaku sebagai seorang kristen, sama-sama pelayanan kesehatan di sebuah daerah, yang isinya mengajukan diri untuk dikontak apabila ada yang perlu dokter jaga padahal baru saja kemarin dia selesai UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia). Jelas-jelas dia belum punya STR.

Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah, dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak, dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan, pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran. Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu? Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain." Roma 2:17-24

Mengenai praktik tanpa STR memang bukanlah masalah besar (asal jangan sampai ketahuan saja) sehingga cenderung untuk diabaikan. Aku sangat sedih melihat teman-teman yang mengaku kristen dan pelayanan tapi hidup seperti tidak mengenal Tuhan. Sadarkah praktik tanpa STR itu tidak benar? Orang yang tidak kenal Kristus saja tahu bahwa itu tidak benar tapi malah orang kristen justru mengabaikannya (pendapat hasil pembicaraan dengan teman-teman yang tidak mengenal Tuhan). Kita tidak takut Tuhan dan tidak takut hukum. Jangan sampai kita jadi batu sandungan bagi orang lain. Jangan sampai karena kita nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa

Temans... Mari kita introspeksi diri kita secara jujur di hadapan Allah

No comments:

Post a Comment