Hari ini saat sedang jaga UGD saya menerima kiriman pasien dari seorang dokter yang saya anggap jahat. Yang cukup mengejutkan adalah dalam surat rujukannya tertulis bahwa segala biaya pengobatan akan ditanggung oleh dokter tersebut. Bagaimana mungkin seorang yang jahat dapat menanggung biaya pengobatan orang lain yang tidak dikenalnya?
Kejadian lain yang saya alami hari ini saat jaga UGD adalah seorang perawat datang menemui saya untuk meminta surat keterangan sakit buat pasien yang telah saya obati 2 hari lalu. Surat keterangan itu diminta keluarga pasien bukan oleh pasiennya langsung. Seorang perawat lain memberi komentar sinis bahwa pasien tersebut hanya malas untuk bekerja padahal hanya menderita sakit maag. Perawat pertama mengatakan untuk selalu berpikiran positif terhadap orang lain. Akhirnya saya menuliskan surat keterangan sakit buat pasien tersebut...
Dua sisi manusia...
Dulu... Dalam pemikiran saya hanya ada jahat dan baik. Hitam dan putih. Gelap dan terang. Namun setelah mengalami dua peristiwa di atas, saya berpendapat bahwa di balik orang-orang terjahat sekalipun selalu ada sisi positif dari orang tersebut. Tidak selamanya orang jahat itu jahat. Tidak selamanya orang baik itu baik. Terkadang kita tertipu dengan sikap yang baik namun menikam dari belakang, mulut manis namun beracun.
Manusia itu kompleks. Kita tidak pernah bisa menebak apa yang ada di dalam hati dan pikiran manusia. Saya jadi ingat bahwa semua hal diciptakan Tuhan itu baik termasuk manusia. Apalagi manusia itu diciptakan sesuai dengan gambaran Allah. Hanya saja dosa yang masuk itu menghancurkan "gambaran Allah" dalam diri manusia.
Jadi sebelum kita menjatuhkan vonis bersalah terhadap seseorang, alangkah baiknya ada "Asas praduga tidak bersalah" sebelum bukti-bukti menunjukkan kebersalahan
No comments:
Post a Comment