Ada sebuah kisah lucu saat saya sedang praktek. Jadi ceritanya
gini...
Alkisah pada suatu sore saat sedang praktek di sebuah rumah sakit
swasta di Samarinda, datanglah seorang pasien laki-laki usia pertengahan tiga
puluh. Pasien tersebut mengeluhkan macam-macam sakit, yakni dada terasa panas,
tenggorokan terasa panas, lutut sakit, badan sakit. Selain itu dia mulai
melantur ke mana. Dia bilang sudah berobat ke
Singapura bertemu dengan menteri dsb. Apa yang saya tanyakan dijawab lain sama
dia. Sebelum pulang bapak itu mengatakan kepada saya untuk tidak meresepkan
obat yang mahal-mahal karena uang yang dia bawa hanya lima puluh ribu. Akhirnya
saya telponlah pihak apotik untuk mengatakan honor dokter ditiadakan saja. Eh
tiba-tiba tidak lama kemudian si bapak itu datang lalu menaruh uang di tangan
saya.
"Ini buat apa pak?" Tanya saya.
"Buat bayar dokter." Jawabnya.
"Tidak usah Pak." Saya
mengembalikan uangnya.
Sambil cengengesan si bapak menaruh uang
dalam kantung jas saya. "Buat uang transport dokter." Katanya lalu
pergi.
Hmm... Honor periksa saya itu enam ribu
rupiah/pasien, sedangkan uang yang diberikan oleh bapak tersebut sepuluh ribu
rupiah. Terdapat kelebihan empat ribu rupiah.
Dari peristiwa tersebut saya belajar bahwa
ketika kita memberi sesuatu (melakukan pekerjaan baik), Tuhan pasti akan akan
membalasnya melebihi apa yang telah kita berikan. Tuhan tidak
pernah berhutang.
No comments:
Post a Comment